Breaking News
Berita Mediaseventh.com

Kabar PHK Massal Shopee di berbagai Negara Dan Kas Triliunan milik Shopee

Kabar PHK Massal Shopee di berbagai Negara Dan Kas Triliunan milik Shopee – Shopee diberitakan akan lakukan penghentian hubungan kerja (PHK) massal. Baris usaha ShopeeFood dan ShopeePay disebutkan yang akan terserang imbas.

Jika kabar itu betul, Shopee akan menambahkan lis perusahaan tehnologi yang lakukan pengurangan pegawai besar. CNBC Indonesia sudah mengontak Shopee, ShopeeMoney, dan Sea untuk minta verifikasi mengenai kabar gagasan pengurangan karyawan di Shopee, tapi tidak memperoleh tanggapan.

Argumen startup yang lakukan PHK umumnya ialah tersendatnya saluran modal investor yang punya pengaruh ke arus kas. Apa Shopee, sebagai anak usaha Sea Ltd., perusahaan yang sahamnya diperjualbelikan di bursa Amerika Serikat, hadapi permasalahan sama?

Neraca keuangan Sea Ltd., mengatakan per akhir Q1 2022, kas dan sama dengan kas yang dikantongi oleh perusahaan capai US$8,8 miliar atau sekitaran Rp 129,6 triliun.

TRENDING :  Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M21 di Indonesia

Mayoritas dana itu dicapai oleh Sea dari kesuksesan bagiangan dana US$6 miliar dari pemasaran American Depository Receipt dan obligasi alterasi pada Q3 2021 yang membuat pos kas dan sama dengan kas perusahaan naik dari “cuma” US$5,6 miliar pada Q2 2021 jadi US$11,8 miliar.

Sesudah sukses menggalang dana jumbo pada September 2021, Sea menggerakkan Shopee untuk agresif. Shopee mulai memasuki pasar baru seperti India dan Eropa, sesudah sukses di Asia Tenggara dan Brasil.

Agresivitas Shopee disertai oleh penyusutan kas dan sama dengan kas Sea Ltd jadi US$10,2 miliar pada Q4 2021 jadi US$8,8 pada Q2 2022.

Saat dana tunai yang ada terus berkurang, order yang diolah Shopee turut turun. Order yang diolah oleh Shopee secara global memang naik dari 1,4 miliar pesanan pada Q1 2021 jadi 1,9 miliar pesanan pada Q1 2022.

TRENDING :  Download Aplikasi Cek Bansos, Daftar Tanpa Ribet

Tetapi, jumlah itu semakin sedikit dibandingkan pesanan pada 3 bulan akhir tahun kemarin, yakni 2 miliar order. Ini ialah pengurangan jumlah order quarter-to-quarter (Q to Q) pertama semenjak awalnya 2020.

Penghasilan Shopee melorot secara kuartalan, dari US$1,6 miliar pada 3 bulan akhir 2021 jadi US$1,5 miliar pada Q1 2022.

Dalam pada itu, saluran sumber dana fresh Sea yang lain selainnya investasi baru, terganggu. Perusahaan game “saudara” Shopee, Garena, disampaikan terus kehilangan pemakai. Perusahaan pembikin dan penerbit games online Free Fire itu disampaikan pada Q1 2022, jumlah pemakai aktif Garena terus melorot ke 615,sembilan juta pemakai dalam jumlah pemakai yang bayar turun ke 61,empat juta.

TRENDING :  Hoax Jalan Tol Becakayu Amblas, Ini Kenyataannya

Pengurangan jumlah pemakai ini membuat EBITDA disamakan Garena turun dari US$717,tiga juta pada Q1 2021 jadi US$431,empat juta pada Q1 2022. Walau sebenarnya, Garena ialah salah satu seksi usaha Sea yang keuntungan hingga menyumbang saluran dana tunai ke kas perusahaan.

Sea selanjutnya sudah ambil langkah cepat dengan mengerem pengembangan. Shopee menangguhkan niat pengembangan di Prancis dan India. Bila betul cara selanjutnya ialah pengurangan jumlah karyawan, bisa saja dana tunai yang berada di kas Sea berkurang semakin cepat.

 

Sumber : CNBC Indonesia